..

Prinsip Konstruksional Pada Konstruksi Prefabrikasi


Prefabrication (prefabrikasi) adalah industrialisasi metode konstruksi di mana komponen-komponennya diproduksi secara missal dirakit (assemble) dalam bangunan dengan bantuan crane dan alat-alat pengangkat dan penanganan yang lain.

Komponen Struktur Prefabrikasi (Prefabricated Structural Components) dibuat dari beton melalui precast units/precast numbers atau precast elements (unit cetakan) tergantung pada alternative penggunaannya, percetakan dikontrol dengan baik diberi waktui untuk pengerasan dan mencapai kekuatan tertentu yang diingfinkan sebelum diangkat dan dibawa menuju tapak kontruksi sesungguhnya untuk pembangunan. Metode konstruksi yang dibuat dengan menggunakan komponen prefabrikasi secara kolektif disebut sebagai ‘prefabricated contruction (konstruksi prefabrikasi). Konstruksi Prefabrikasi dapat berupa sector aktifitas bangunan utamanya : industrial architecture (Arsitektur industri), General Engineering (Rekayasa struktur secara umum) dan Civil Engineering.

Komponen Struktur Pracetak (Precast Struktural Components), alternatifnya dibuat untuk bangunan pada site tertentu. Kecenderungan ini mengarah  pada pabrik pembuat komponen.

Prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk desain structural

  1. struktur terdiri dari sejumlah tipe-tipe komponen yang mempunyai fungsi seperti balok, kolom, dinding, plat lantai dll
  2. Tiap tipe komponen sebaiknya mempunyai sedikit perbedaan
  3. Sistem sambungan harus sederhana dan sama satu dengan yang lain, sehingga komponen-komponen tersebut bisa dibentuk oleh metode yang sama dan menggunakan alat bantu yang sejenis
  4. Komponen harus mampu digunakan untuk mengerjakan beberapa fungsi
  5. Komponen-komponen mesti cocok untuk berbagai keadaan dan tersedia dalam berbagai macam-macam ukuran produksi
  6. Komponen–komponen harus mempunyai berat yang sama sehingga mereka bias secara hemat disussun dengan menggunakan peralatan yang sama
Klasifikasi Sistem Pracetak Beton
Sistem pracetak dibagi menjadi dua kategori yaitu Sebagai komponen struktur dan Sebagai system struktur

a. Sebagai komponen struktur
  • Tiang pancang beton dan system sambungan, Bentuk yang paling umum adalah persegi massif, karena paling mudah dibuat. Varian lain adalah bentuk bulat berongga (spinning) dalam cetakan yang berbentuk bulat dan berbentu segi tiga.
Tiang pancang

  • Pelat Lantai Pracetak, Komponen pracetak lantai mulai dikenal di Indonesia pada pembangunan menara BDNI (1984). Bentuk yang umum digunakan adalah pelat prategang berongga (hollow core slab).

  • Girder jembatan dan Jalan Layang, Komponen ini sangat popular karena jelas lebih mudah bibandingkan struktur baja. Varian pertama berbentuk void slab, dengan system prategang pratarik, varian berbentu I , dengan system prategang pascatarik, varian berbentuk Y, varian berbentuk box dengan system prategang pascatarik.


  • Turap, Adalah struktur geoteknik yang fungsinya menanam perbedaan tinggi tanah, misalnya pada struktur galian, kolam atau timbunan.

  • Bantalan Rel, Sejak jaman Belanda bahan kayu popular digunakan untuk bantalan rel.



b. Sebagai system struktur
  • Sistem Waffle Crete (1995), Sistem ini termasuk katagori system dinding pemikul dengan komponen pracetak berupa panel lantai dan panel dinding beton bertulang yang disambung dengan baut baja.
  • Sistem Column-Slab (1996), Keunggulan system ini terletak pada perencanaan struktur elemen dan kepraktisan pemasangannya. Pemasangan ini sangat cepat yaitu dua hari perlantai bangunan.
  • Sistem L Shape Wall (1996), Komponen utamanya adalah dinding pracetak beton bertulang L, yang berfungsi juga sebagi dinding pemikul.
  • Sistem All Load Bearing Wall (1997),  Komponen pracetaknya adalah komponen dinding dan lantai beton bertulang massif setebal 20 cm, merupakan system dinding pemikul.
  • Sistem Bangunan Jasubakim (1998), Sistem ini termasuk kategori system pracetak komposit hybrid berbentuk langka. Sistem ini mengkombinasikan monolit konversional, formwork dan pracetak. Komponen  pracetak ini selain bersifat struktur juga berfungsi sebagai formwork dan perancah untuk beton cor di tempat.
  • Sistem Bresphaka(1999), Ciri khas system ini adalah menggunakan bahan beton ringan untuk komponen kolom dan balok.Bahan beton ringan utamanya adalah agregat kasar yang terbuat dari bahan abu terang. Ciri khas yang lain adalah kolom berbentuk T serta komponen lainnya adalah balok dan pelat.
Rumah susun dengan sitem Bresphaka

  • Sistem, Cerucuk Matras Beton, Solusinya dengan menggunakan system cerucuk matras beton yang dapat dipasang sedalam yang direncanakan dengan melakuakn penyambungan, sehinnga dapat diperoleh daya dukung, penurunan dan tingkat kestabilan yang diinginkan.

Cerucuk Matras Beton

No comments:

Post a Comment